Friday, April 30, 2004
HARAP MAKLUM


Saya mohon maaf, berita blog Ende untuk sementara belum dapat di update dikarenakan banyak perangkat warnet yang jebol selama ini, sehingga menyulitkan saya memPOSTING berita tentang Ende. Saya harap hal ini dapat dimaklumi.

Oke, tentang kritikan Danu di shoutbox, maaf bila berita yang ada disini tidak sesuai dengan level dan minat anda. Perlu di ketahui situs ini BUKAN WEBSITE MILIK PEMERINTAH ENDE. Situs ini berbasis WEBLOG, MILIK SAYA, tuteh pharmantara, PRIBADI! Tanpa campur tangan pihak Pemda Ende. So, saya lah yang menyaring berita untuk weblog ini, ON MY OWN. Selain itu, saya masih mengambil beberapa berita dari harian lokal di Ende.

Karena saya pribadi mempunyai pekerjaan sendiri di Warnet Koperasi Pegawai Telkom - Ende, makanya saya sedikit merasa kesulitan mengetik dan mengedit ulang berita-berita dari harian lokal yang ada di sini. Bila ada waktu luang, baru lah saya mengetiknya. Dan jangan lupa, tujuan utama saya membangun website ini adalah : AGAR ORANG LAIN TAHU TENTANG ENDE. And I just having fun in it!!! Sayang sekali, Deny tidak join ke sini sejak awal pembentukannya. Di awal berdirinya weblog ini, banyak berita wisata yang saya posting. Mulai dari danau kelimutu sampai pulau komodo.

Jadi, sekali lagi saya mohon maaf bila isi weblog ini tidak sesuai dengan keinginan anda semua. Weblog ini sifatnya gratisan kok, para pembaca yang berasal dari Ende pun mungkin dapat membangun weblog serupa. Terserah dari masing-masing pribadi, mau atau tidak? Sanggup atau tidak? Mampu atau tidak? Saya tidak ingin karya saya dielu-elu kan .. tapi harap, jangan pula dihina. Jangan menjadi manusia NATO : NO ACTION TALK ONLY. Terima kasih atas perhatian semuanya.

tuteh, 1 Mei 2004
 
Friday, April 23, 2004
GEMPA


Hari ini, Jumad, 23 April 2004, terjadi gempa bumi di kota Ende. Sekitar pukul setengah sebelas pagi tadi, guncangan yang berkisar 4 sr itu mengagetkan semua penduduk Ende. Menurut kabar, pusat gempa berada di pulau Sumba yang merembet ke Flores, Timor dan Rote. Diperkirakan satu NTT terguncang hari ini. Berita selengkapnya, tunggu besok yah all :)

tuteh, 23 April 2004
 
Thursday, April 15, 2004
LAMPU MERAH


Ende, kota kecil kita yang tercinta ini, sekarang telah mengalami banyak perubahan loh. Sekedar info bagi teman-teman yang sekarang ini berada jauh dari Ende, di luar Flores, ini mungkin info kecil yang ingin kalian ketahui.

Bila tahun lalu, Traffic Lights yang lebih dikenal dengan lampu merah hanya terdapat di perempatan toko Tiga Berlian, Apollo, rumah Marten Lay dan kios om Jeni, sekarang telah terpasang lagi. Yang satunya di perempatan KODIM dan yang satunya di Simpang Lima. Bersyukurlah, lampu merah tersebut semuanya berkerja dengan baik. Diharapkan, dengan adanya lampu merah tersebut, tingkat kecelakaan bisa lebih berkurang.

Lalu, di Jl. Cendana, telah dibangun tiga gedung megah. Yang kesemuanya adalah milik keluarga FOEK (Sonny Foek-red), yang memiliki bengkel Rajawali di Jl. Gatot Soebroto. Gedung-gedung tersebut berhadapan dengan rumah Bapak. Gedewollo, Bapak Willy P. Doy, dan keluarga Badioda. Salah satu dari gedung tersebut disewakan pada SWISS CONTACT. Apa itu Swiss Contact? Saya sendiri masih mencari tau, apa dan bagaimana sistem kerja mereka di Ende.

Sedangkan kehidupan Ende, masih tetap seperti yang dulu. Tidak berubah sejak kalian masih di Ende atau pun saat kalian telah berada jauh dari sini. Suasana disini tetap aman sentausa, tak menjadi gaduh dengan adanya musim kampanye dan Pemilu. Well, Ende tetap sweet town bukan? See ya on next posting about our little town, Ende.

tuteh, 16 April 2004
 
TENAGA NARAPIDANA


Para narapidana dari Lapas Ende dalam minggu ini sedang mengecat marka jalan di perempatan jl. El Tari, Jl. Wirajaya, Jl. Basuki Rachmat, dan Jl. Prof. Dr. W. Z. Yohanes - Ende. Kepercayaan yang diberikan kepada mereka, antara lain juga dalam menata taman-taman kota dan merakit peti suara Pemilu yang lalu. Hal ini membuktikan, penjara bisa menjadi "SEKOLAH KEHIDUPAN", tempat para terhukum membenahi diri untuk kemudian siap kembali hidup ditengah-tengah masyarakat sebagai orang yang berguna yang bisa menjadi panutan bagi orang lain dan sekitarnya.

tuteh, 15 April 2004
[dikutip dari Flores Pos, April 2004]
 
Tuesday, April 13, 2004
HAPPY EASTER DI LARANTUKA





Ribuan umat Katolik baik dari dalam maupun luar negeri membanjiri kota Larantuka, ibu kota kabupaten Flores Timur, mengikuti rangkaian acara Semana Santa.Warga kota Reinha Rosari sudah sejak Senin, 5 April, melakukan sejumlah kegiatan pembersihan Kapela Tuan Ma. Persiapan tikam Turo Mardomu dan persiapan lainnya terus dilakukan.

Sementara itu, Kamis, 8 April, Uskup Koajutor Frans Kopong Kung, Pr mengadakan perayaan pemberkatan misa suci serta pembaruan imamat dan janji ketaatan para Imam di Gereja Katedral Reinha Rosari. Dalam kothbahnya, Uskup Frans mengharapkan, peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus memberikan suasana baru yang damai dan sejahtera bagi seluruh umat manusia, terutama masyarakat kabupaten Flotim.

Sedangkan pada prosesi Jumat Agung dimulai dengan mengantarkan Tuan Menino melalui laut mulai dari pukul 10.00 WITA sampai pukul 14.45 WITA. Dalam proses ini, ribuan umat berjalan kaki dari Gereja Katedral Reinha Rosari, menyinggahi armaida. Acara prosesi berjalan dalam suasana hikmad dan aman, diiringi doa dan permohonan dengan lilin bernyala di tangan. Kota Reinha pun terang benderang pada malam hari dengan nyala lilin. Bupati Flotim, Felix Fernandez, SH dan menteri Pariwisata I Gede Ardika, ikut serta dalam acara prosesi itu. Menteri Ardika mengatakan, prosesi Jumat Agung adalah peristiwa religius yang harus dijaga dan dipertahankan sebagai rangkaian acara iman.

Menteri Ardika mengaku, dalam mengikuti proses ini, dia coba menangkap makna apa yang menjadi suara hati masyarakat. Masyarakat Flotim, katanya, lebih mengedepankan keselamatan jiwa dibandingkan materi. Hal tersebut menjadi dasar utama manusia. Padahal saat ini masyarakat Indonesia masih banyak yang mengedepankan kepentingan materi semata. Masyarakat disini justru khusuk mengikuti ritual agama sebagai perwujudan iman. Itu yang benar, karena dengan landasan rohani yang kuat dapat mengendalikan perilaku dan arah pikiran kita. Beliau mengakui, ada nuansa lain yang hadir dalam prosesi tersebut.

Menteri Ardika juga mengharapkan, seluruh rangkaian acara yang unik dan memiliki nilai religius tinggi ini dapat melihat dari kacamata pariwisata. Karena, ini ritual satu-satunya di dunia, sehingga dapat dijadikan asset wisata religius tanpa perlu memodifikasi keaslian acara tersebut.

Pada acara prosesi kali ini, hadir juga peziarah dari Amerika, Australia, Inggris dan sejumlah negara lainnya. Sementara itu, ketua panitia kegiatan Semana Santa 2004 yang juga Pastor Paroki Katedral, Pius Y. T. Lewoema, Pr mengatakan, di dalam kehidupan umat paroki yang dirasakan saat ini adalah iman, kepercayaan sungguh ditantang oleh rapuhnya komunio gereja Allah yang kudus. Hal itu menetang penghayatan iman.

Perayaan Semana Santa yang berlangsung hikmad dan meriah menunjukan bahwa iman tetap bertumbuh dan berkembang ketika mengalami derita dan salib. Bahkan dalam salib itu, iman akan menjadi lebih dewasa. Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut mengamankan jalannya Semana Santa, terutama kepada kaum Muslim yang telah turut terlibat di dalam kepanitiaan.

tuteh [dikutip dari Flores Pos, April]
 
ENDE MEMBERIKAN NILAI-NILAI LEBIH


Gubernur NTT, Piet A. Tallo, SH dalam kesempatan pelantikan Bupati dan Wabup Ende periode 2004-2009, Rabu pekan lalu, mengungkapkan bahwa secara historis, kabupaten Ende telah memberikan nilai-nilai lebih, karena peran yang dikembangkan dari waktu ke waktu. Karena itu dia berharap, kiranya bupati Drs. Paulinus Domi dan wabup Bernadus Gadobani, BA yang baru saja dilantiknya, mampu mengembangkan peran tersebut sehingga dapat menjadi inovasi, motivasi, simbol, dan simpul bagi masyarakat dan daerah Ende.

Posisi trategis yang ada, dengan tentunya pengaturan tata ruang yang berimbang akan memberi peluang masyarakat berprestasi secara baik. Pada bagian lain, kepercayaan masyarakat akan pemerintahannya yang legitimate sesuai dengan kaidah-kaidah kedaulatan rakyat harus dapat dibuktikan dengan tugas pelayanan, dalam arti implementasi makna melindungi seluruh rakyat, memajukan kesejahteraan rakyat, mencerdaskan masyarakat, dan menjaga ketertiban, keamanan dan ketentraman masyarakat merupakan tanggung jawab kepala daerah dan kepala wilayah sesuai dengan amanat konstitusi.

Suatu proses mencerdaskan masyarakat harus pula dibarengi dengan dorongan sikap mental yang mapan, dan dengan demikian akan memberikan daya dorong sikap kerja yang dapat dikembangkan untuk mempercepat proses pembangunan dan pembaharuan di kabupaten Ende. Atas nama pemerintah dan masyarakat Nusa Tenggara Timur, gubernur menyampaikan limpah terima kasih yang tulus kepada seluruh masyarakat kabupaten Ende, DPRD kabupaten Ende, Pimpinan umat beragama, pimpinan masyarakat, dan seluruh komponen masyarakat di daerah ini, dan kepada Bupati dan Wakil Bupati beserta istri dan keluarga, serta Selamat Berbahagia dan Profisiat atas jabatan bermartabat ini.

tuteh [dikutip dari Flores Pos, April]
 
LUKA PEREMPUAN


Dalam 3 bulan terakhir, kita semua dikagetkan oleh adanya beberapa kasus pemerkosaan dan tindakan kekerasan lain yang menorehkan noda hitam pada lembar perjalanan sejarah kabupaten Ende dan kabupaten Ngada. Mungkin di kabupaten lain juga. Orang semakin sadar, bangun dari mimpi politik yang selalu mengeuarkan tentang pentingnya perempuan untuk menempati posisi di legislatif.

Ketika kuota 30% untuk perempuan mulai diusahakan dalam kancah politik Indonesia dan perebutan kursi-kursi legislatif, justru pada saat yang bersamaan keterpurukan moral dan nilai kemanusiaan merebut serta menghancurkan upaya-upaya perbedaan perempuan. Isu gender menjadi kabur bahkan seolah-olah tidak pernah ada. Kasus Olga, YD, dan LE yang merupakan beberapa kasus dari sederetan kasus kekerasan seksual terhadap perempuan, yang menjadi topik utama harian lokal di Flores, telah membuka mata kita semua untuk melihat lebih jauh dan lebih saksama. Mengapa remaja melakukan ini semua?

Sadar ataupun tidak sadar, tindak kekerasan seksual ini seolah-olah menjadi suatu trend pada waktu belakangan ini. Belum selesai kasus yang satu, muncul lagi kasus yang lain dan seterusnya. Yang lebih disayangkan lagi adalah bahwa, korban kekerasan pada umumnya remaja yang menjadi pelaku adalah juga remaja. Banyak orang menjadi sangat sedih dan susah sebab dengan tanpa melalui banyak rumus, semua orang mengetahui bahwa, tindakan pemerkosaan adalah buruk dan sangat jahat. Kekerasan seksual dalam bentuk pemerkosaan berdampak besar, tidak hanya pada diri korban, namun juga masyarakat secara keseluruhan. Korban akan menderita secara fisik dan psikologis. Bahkan dapat menimbulkan sakit menahun dan berkepanjangan hingga kematian pada diri korban.

Melihat sisi luas dari tindakan kekerasan ini, tentunya kita harus secara lebih teliti mencoba mencari benang merah permasalahan, apa yang mendorong remaja kita untuk melakukan tindakan kekerasan seksual tersebut? Apakah tidak cukup sebuah perangkat norma dan nilai-nilai moral merangkul para remaja dalam garis yang sesuai? Apakah tidak cukup pendidikan mengcover perilaku remaja agar lebih terarah? Apakah nilai-nilai agama yang diterapkan dianggap semata-mata hanyalah sebuah keharusan dalam hidup bermasyarakat dan hanya bisa dipertanggung jawabkan oleh seseorang manusia kepada Tuhan? Dan masih ada banyak pertanyaan lain yang akan muncul.

Yang dapat kita harapkan sekarang adalah :
1. Peran serta keluarga dalam pendidikan moral anak-anak dan remaja, agar mereka lebih dini menyadari, mengetahui dan menghindarkan diri dari hal-hal jahat yang disebutkan diatas.
2. Peran serta guru sekolah. Guru bukan hanya bertindak sebagai pengajar yang kejam dan suka menindas murid. Berusahalah menjadi sahabat bagi murid, biarkan mereka datang pada anda, curhat dan mendapat nasehat berharga dari para guru. Jalan ini, paling tidak lebih mendekatkan guru dan murid, sehingga apa yang diserukan para guru lebih ditaati murid.
3. Lembaga keagamaan rasanya harus turut ambil bagian dalam hal ini. Karena, pendekatan dari sisi religi, lebih tepat sasaran pada moral.
4. Kesadaran remaja itu sendiri. Hukum memang harus benar-benar ditegakan, tak peduli anak pejabat atau bukan. Bila hukum betul- betul berjalan sesuai Undang-Undang tanpa birokrasi yang bertele-tele, remaja paling tidak terbuka matanya, bahwa yang mereka lakukan akan berdampak pahit.

tuteh [dikutip dari Flores Pos, April]
 
Friday, April 02, 2004
MINGGU TENANG


Usai masa kampanye, Ende, layaknya kota-kota lainnya di Indonesia memasuki masa tenang pra pemilu. Atribut-atribut partai politik yang sebelumnya dipasang pada pra masa kampanye kini sudah tidak terlihat lagi (bendera, umbul-umbul, stiker dan spanduk).

PDIP, pada hari konvoi bersama, dalam rangka penutupan masa kampanye tidak ikut berkonvoi, namun rupanya partai dengan si moncong putih sebagai maskot tersebut telah merencanakan hal lain selain ikut konvoi keliling kota Ende tercinta.

Pada tanggal 1 April malam, PDIP rupanya menggelar malam seni yang diadakan di lapangan Perse Ende. Malam itu, masyarakat membludak, entah darimana saja datangnya. Panggung hiburan pun dipenuhi massa. Malam itu masyarakat dihibur dengan penampilan dari Band Nusantara dengan penyanyi lokal yang kualitas suaranya boleh diadu. Acara ditutup pada pukul 11 malam.

[tuteh]